.png)
3 days ago
4
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkap kesepakatan dengan Suriah bisa dibentuk. Sikap Netanyahu ini mulai melunak usai Presiden AS Donald Trump menegur serangan Israel ke Suriah.
Dilansi Aljazeera, Netanyahu mengatakan bahwa sebuah kesepakatan dengan Suriah dapat dicapai, sambil menguraikan harapan bahwa otoritas Suriah membentuk zona penyangga demiliterisasi yang membentang dari Damaskus hingga Jabal al-Sheikh, wilayah yang saat ini diduduki Israel.
Pernyataan Netanyahu pada Selasa itu disampaikan sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan ia menginginkan Suriah dan Israel “memiliki hubungan yang panjang dan makmur bersama”.
Pembicaraan mengenai perjanjian keamanan antara Israel dan Suriah telah berlangsung selama berbulan-bulan, namun tampaknya mengalami sedikit kemajuan dalam beberapa pekan terakhir.
Suriah tidak secara resmi mengakui Israel, yang telah memperluas pendudukan ilegalnya atas wilayah Suriah selama setahun terakhir.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang tahun 1967 dan kemudian secara ilegal mencaplok wilayah tersebut — sebuah langkah yang diakui Amerika Serikat tetapi ditolak oleh sebagian besar komunitas internasional.
Setelah jatuhnya mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Desember 2024, Israel menarik kembali kesepakatan tahun 1974 dan memperluas pendudukannya lebih jauh ke wilayah Suriah, merebut area termasuk seluruh Jabal al-Sheikh, sebuah gunung yang mengawasi kawasan utara Israel dan selatan Suriah.
Israel telah berulang kali menyerang Suriah selama setahun terakhir, meskipun pemerintah baru di Damaskus bersikeras tidak mencari konfrontasi. Serangan terbaru terjadi Jumat lalu, ketika sebuah serangan Israel menewaskan 13 orang di kota Beit Jinn, barat daya Damaskus.
“Apa yang kami harapkan dari Suriah tentu saja adalah pembentukan zona penyangga demiliterisasi dari Damaskus hingga wilayah penyangga, termasuk jalur menuju Gunung Hermon dan puncak Hermon,” kata Netanyahu, menggunakan nama Israel untuk Jabal al-Sheikh, saat mengunjungi para prajurit yang terluka di Israel tengah.
“Kami menguasai wilayah-wilayah ini untuk memastikan keamanan warga Israel, dan itulah yang menjadi kewajiban kami.”
Ia menambahkan, “Dengan niat baik dan pemahaman terhadap prinsip-prinsip ini, sangat mungkin mencapai kesepakatan dengan pihak Suriah. Namun kami akan tetap berpegang pada prinsip-prinsip kami dalam keadaan apa pun.”
Gideon Levy, kolumnis surat kabar Israel Haaretz, mengecam keras tuntutan Netanyahu, menyebutnya “sangat berani dan keterlaluan”.
