Bagaimana Seharusnya Sistem Kelola Baterai EV Bekas? Begini Saran Pakar

6 days ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar industri otomotif dari Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu menjelaskan bagaimana seharusnya Indonesia menyiapkan sistem pengelolaan baterai kendaraan listrik (EV) bekas yang kokoh dan berkelanjutan.

Ia menegaskan bahwa langkah antisipasi harus berbasis prinsip ekonomi sirkular serta membedakan penanganan berdasarkan jenis kimia baterai seperti NiMH (Nikel-Metal Hidrida), NMC (Nikel Mangan Kobalt)/NCA (Nikel Kobalt Aluminium) yang bernilai tinggi, dan LFP yang volumenya besar namun bernilai lebih rendah.

“Artinya, sejak sekarang pemerintah perlu mengatur kewajiban produsen menarik kembali baterai bekas alias EPR, Extended Producer Responsibility, yang intinya, produsen EV wajib menyediakan sistem pengembalian baterai bekasnya,” kata dia dihubungi dari Jakarta, Ahad (30/11/2025).

Melalui skema EPR, produsen wajib menyediakan sistem penarikan kembali baterai bekas untuk memastikan seluruh unit yang sudah tidak terpakai kembali ke rantai pengolahan resmi. Selain itu, ia menilai Indonesia perlu menyusun regulasi mengenai battery passport agar usia, asal-usul, dan riwayat baterai dapat dilacak.

Langkah ini dinilai penting untuk menentukan kelayakan baterai digunakan sebagai penyimpanan energi dalam skema pemakaian kedua (second life) sebelum masuk proses daur ulang. Meski demikian, Yannes mengungkap pengelolaan baterai EV perlu melibatkan banyak pemangku kepentingan.

Di tingkat hulu, ada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang perlu menetapkan klasifikasi limbah baterai, target recovery logam penting untuk setiap jenis kimia baterai, larangan pembuangan ke TPA, serta insentif fiskal untuk kegiatan daur ulang.

“Mereka harus mengunci regulasi mulai dari penetapan yang solid terkait dengan klasifikasi limbah baterai, target recovery per jenis kimia baterai, karena NiMH beda dengan NMC, NCA, dan beda lagi dengan LFP. Target recovery-nya adalah persentase minimal logam penting yang wajib berhasil diambil kembali lewat proses daur ulang, larangan buang ke TPA, hingga insentif fiskal untuk daur ulang tersebut,” kata Yannes.

Pada lapisan tengah ekosistem, terdapat Indonesia Battery Corporation (IBC), produsen dan importir kendaraan listrik, pabrikan baterai, PLN, Pertamina NRE, serta perusahaan daur ulang. Mereka menjalankan model bisnis mulai dari skema EPR, jual beli black mass, pemanfaatan baterai LFP sebagai penyimpanan energi (ESS), hingga program tukar tambah baterai di diler resmi.

Sementara itu, sektor hilir melibatkan pemerintah daerah, bengkel, koperasi pemulung atau bank sampah, hingga konsumen sebagai jaringan pengumpul. Lebih lanjut, Yannes menekankan bahwa aturan terkait baterai bekas juga tidak boleh hanya berhenti pada tingkat Peraturan Menteri (Permen). Regulasi harus dinaikkan ke level undang-undang atau peraturan pemerintah agar kuat dan mengikat seluruh pihak.

Ia menegaskan perlunya aturan mengenai EPR, battery passport, desain baterai yang mudah didaur ulang, standar keselamatan pembongkaran, serta sanksi untuk dumping dan produsen yang tidak memenuhi target pengambilan kembali.

“Ini semua harus jalan serentak di tiga lapisan, pemerintah pusat sebagai regulator, industri sebagai pelaksana, Pemda dan masyarakat sebagai pengawas dan pengumpul. Kalau salah satunya bolong, seluruh sistem pengelolaan limbah baterai akan bocor.” imbuh Yannes.

sumber : ANTARA

Read Entire Article