Terungkap! Ini Perbedaan Kunci Declan Rice dan Moises Caicedo Jelang Duel di Stamford Bridge

Liputan6.com, Jakarta Pertemuan antara Chelsea dan Arsenal di Stamford Bridge akhir pekan ini menghadirkan sejumlah narasi besar.

Salah satunya menyangkut dua gelandang bernilai lebih dari 100 juta pounds yang kembali menjadi pusat permainan tim masing-masing. Moises Caicedo dan Declan Rice dianggap sebagai fondasi lini tengah yang menentukan arah pertandingan.

Menjelang laga itu, Enzo Maresca memberikan perspektif unik tentang kedua pemain. Ia berada dalam posisi menarik karena pernah bekerja dengan Rice saat masih di West Ham dan kini menangani Caicedo sebagai pelatih Chelsea.

Komentar Maresca memperkaya antusiasme menuju duel dua tim teratas klasemen sementara Premier League. Ia menilai pengalaman melatih di dua era berbeda membuatnya memahami evolusi peran dan kualitas yang dibawa kedua pemain.

Enzo Maresca menjelaskan bahwa pengalamannya bersama Declan Rice terjadi pada masa awal karier sang pemain di West Ham.

Menurutnya, konteks waktu membuat perbandingan dengan Caicedo harus ditempatkan secara proporsional. Rice saat itu masih berusia muda dan belum menempati posisi gelandang seperti sekarang.

Ia menceritakan bagaimana sesi tambahan bersama Rice menjadi bagian dari proses pembentukan kemampuan sang pemain. Ketika itu, Rice masih bermain sebagai bek tengah untuk tim kedua sebelum kemudian mendapat kepercayaan tampil di lini tengah.

“Saat saya di West Ham situasinya berbeda,” ujar Maresca. “Dia [Rice] masih lebih muda.”

“Saya menghabiskan banyak sesi tambahan satu lawan satu dengan Declan, dan Anda bisa melihat dia sudah sangat bagus.”

“Dia bermain bersama pemain tim kedua sebagai bek tengah. Manuel Pellegrini memutuskan memainkannya di tim utama sebagai gelandang, tetapi usianya berbeda dibandingkan Moises.”

“Meski begitu, Anda sudah bisa melihat bahwa dia benar-benar sangat bagus.”

Maresca menilai Rice menunjukkan potensi besar bahkan sebelum pergeseran posisi yang membuatnya berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik di liga.

Maresca juga ditanya mengenai kontribusinya terhadap perkembangan Rice dari pemain muda menjadi rekrutan mahal Arsenal. Ia menegaskan bahwa keputusan posisi dan perkembangan lanjutan Rice merupakan hasil pekerjaan pelatih lainnya, bukan klaim yang ia ambil untuk dirinya.

Menurut Maresca, peran Rice di Arsenal berbeda dari fungsi Caicedo di Chelsea. Ia menyebut Rice bukan lagi sekadar gelandang bertahan, melainkan memainkan peran yang lebih maju mirip dengan Enzo Fernandez.

“Tidak, tidak, tidak,” kata Maresca saat ditanya apakah ia merasa punya andil dalam perkembangan Rice.

“Pellegrini yang memutuskan memainkannya di posisi itu. Dia bukan bermain sebagai gelandang bertahan. Dia bermain lebih maju, bermain seperti Enzo Fernandez. Itu posisi yang berbeda dari Caicedo.”

“Itu evolusi baginya dan itu pekerjaan Mikel [Arteta]. Dia pemain fantastis dan dia pemain yang lengkap. Dia bisa bertahan, bisa menyerang, dia bisa melakukan apa saja.”

Maresca menempatkan Caicedo dan Rice sebagai dua profil gelandang dengan karakteristik berbeda yang sama-sama berperan besar bagi klubnya.

Caicedo bergerak dalam peran yang lebih defensif dan berorientasi pada keseimbangan, sedangkan Rice menjalani evolusi menjadi gelandang serba bisa dengan jangkauan permainan lebih luas.

Konteks itu membuat pertemuan Chelsea dan Arsenal menarik dari sisi taktik. Kedua gelandang berada dalam sorotan karena menjadi pusat transisi dan distribusi permainan. Duel mereka di lini tengah dapat menjadi penentu hasil akhir pertandingan.

Dengan kualitas yang berbeda namun sama-sama kuat, benturan keduanya akan menjadi salah satu kunci laga besar di Stamford Bridge.