Liputan6.com, Jakarta - Barcelona kembali menunjukkan ketangguhannya saat menundukkan Atletico Madrid 3-1 pada laga Liga Spanyol tengah pekan, sebuah kemenangan yang tidak hanya menunjukkan kreativitas lini serang, tetapi juga keteguhan sektor pertahanan. Dalam pertandingan tersebut, dua pemain tampil menonjol meski mengemban peran yang tidak biasa di bawah arahan Hansi Flick.
Sosok yang menjadi pusat perhatian justru bukan Raphinha, Pedri, atau Dani Olmo. Barcelona memetik manfaat besar dari fleksibilitas Eric Garcia dan Gerard Martin, yang mampu menjalankan tugas darurat secara efektif demi menjaga stabilitas permainan tim. Pada saat Ronald Araujo sedang beristirahat dan Frenkie de Jong absen, keduanya menjawab kebutuhan taktis dengan kedewasaan.
Kemenangan ini menjadi sinyal positif bagi Flick, terutama menjelang jadwal padat sebelum libur Natal. Keandalan dua pemain tersebut dalam peran baru memberi Barcelona energi tambahan menghadapi empat laga sisa yang menanti.
Eric Garcia: Motor Penggerak Baru di Lini Tengah Barcelona
Eric Garcia menjadi salah satu sosok paling vital dalam kemenangan atas Atletico Madrid. Bermain sebagai pivot dalam skema ganda bersama Pedri, pemain berusia 24 tahun itu tampil sebagai pengatur tempo yang efektif. Ia menyelesaikan 40 dari 47 umpan, menunjukkan bagaimana kehadirannya membantu Barcelona membangun serangan dengan rapi dan terukur.
Perannya tidak berhenti di aspek distribusi. Garcia menjadi garda utama dalam fase bertahan, mencatat dua recovery, memenangkan empat dari enam duel darat, serta membuat empat sapuan penting. Kombinasi disiplin posisi dan ketenangan membuatnya berfungsi sebagai perisai yang mampu meredam serangan balik Atletico Madrid.
Kinerja impresif ini membuatnya semakin dekat dengan perpanjangan kontrak yang diperkirakan akan difinalisasi pekan depan. Jika proses itu berjalan lancar, Barcelona berpotensi memiliki gelandang serbabisa yang mampu menjawab berbagai kebutuhan taktis Flick tanpa biaya tambahan—sebuah keuntungan besar dalam kondisi finansial klub yang masih ketat.
Gerard Martin: Sosok Tangguh di Jantung Pertahanan Barcelona
Gerard Martin juga tidak kalah mengesankan. Diturunkan sebagai partner Pau Cubarsi di jantung pertahanan, pemain 23 tahun tersebut menunjukkan kematangan melebihi usianya. Meskipun mendapat kartu kuning cepat, ia tetap tenang dan fokus menjalankan peran utama: membungkam penyerang-penyerang berbahaya Atletico Madrid.
Martin memenangi dua duel udara dan mencatat delapan sapuan, yang mencerminkan dominasi dan antisipasinya di lini belakang. Kemampuan membangun serangan dari area terdalam juga menjadi nilai penting—ia menyelesaikan 59 umpan dengan hanya enam kesalahan, menjadi poros awal transisi ala Flick yang menuntut sirkulasi bola cepat dan bersih.
Tak hanya itu, Martin juga sempat menciptakan peluang lewat umpan menembus final third. Ini menandai penampilan ketiganya secara beruntun sebagai starter di posisi bek tengah dalam kompetisi liga, sekaligus menunjukkan bahwa ia mampu memberikan kontribusi konsisten saat dipercaya.
Flick kini menemukan kombinasi baru yang dapat diandalkan. Dalam situasi darurat sekalipun, Martin dan Garcia mampu menjalankan tugas yang tidak lazim bagi mereka dengan disiplin dan efektivitas tinggi—sebuah modal penting untuk menjaga momentum Barcelona.
Sumber: Barca Universal
.png)
2 days ago
3
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4733323/original/094668200_1706885145-000_348W9VD.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391443/original/058184300_1761319630-baleba.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4271761/original/007534000_1671876857-Argentina_Lionel_Messi_Juara__4_.jpg)


















