Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan bahwa pemerintah memiliki kalkulasi tersendiri atas opsi diterapkannya status bencana nasional atau tidak, terkait kondisi bencana yang terjadi di berbagai daerah di Sumatera.
Namun, dia menilai situasi pascabencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, maupun Aceh, sudah semakin tertangani dengan baik berdasarkan laporan-laporan dari bupati.
"Pemerintah punya kalkulasi tentang apakah bencana ini mau ditingkatkan menjadi status bencana nasional atau tidak," kata Muzani di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan bahwa akses antardesa, antarkecamatan, antarkabupaten, hingga beberapa tempat terputus karena bencana hidrometeorologis itu. Namun dari hari ke hari, menurut dia, akses yang terputus itu sudah mulai terhubung kembali.
Menurut dia, polisi, tentara, petugas BNPB, hingga para relawan pun bekerja terus di lapangan.
Yang paling membanggakan, menurut dia, adalah adanya berbagai bentuk bantuan dari masyarakat lainnya untuk mendukung daerah yang terkena bencana itu.
"Partisipasi masyarakat yang dilakukan untuk memberi empati, simpati, support, dukungan juga luar biasa di tiga provinsi itu. Tentu ini adalah sebuah modal bagi kita," katanya.
Di sisi lain, dia menilai bahwa pemerintah belum menetapkan status bencana nasional karena saat ini kondisi di lokasi bencana sudah mulai terang setelah listrik dan BBM masuk. Meski begitu, dia pun tak menampik bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera mencapai 770 orang.
Update jumlah korban bencana di tiga provinsi tersebut disampaikan oleh Kapusdatin BNPB Abdul Muhari secara daring pada Rabu (3/12).
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
.png)


















