Kondisi Mendesak, Waktunya Liverpool Cadangkan Mohamed Salah!

Liputan6.com, Jakarta Kekalahan 4-1 Liverpool dari PSV di Anfield membuka kembali sorotan tajam terhadap performa Mohamed Salah.

Hasil tersebut menambah rangkaian buruk The Reds yang sudah kalah sembilan kali dari dua belas pertandingan terakhir di semua ajang. Situasi ini menempatkan tim dalam tekanan besar menjelang laga berikutnya.

Dalam pertandingan tersebut, Salah kembali gagal memberikan kontribusi gol maupun assist di Liga Champions. Catatan ini memperpanjang tren empat laga Eropa tanpa keterlibatan gol dari penyerang asal Mesir itu. Kondisi ini membuat posisinya kembali dipertanyakan di skuat utama Liverpool.

Tekanan semakin meningkat setelah mantan gelandang Liverpool, Didi Hamann, mengecam minimnya usaha Salah dalam momen krusial menjelang gol kedua PSV. Insiden itu menjadi pemicu kritik dan seruan agar Arne Slot mengambil tindakan tegas.

Gol kedua PSV menjadi pusat kritik karena Hamann menilai Salah tidak memberikan tekanan yang cukup. Mauro Junior membawa bola melewati Salah sejak dari area pertahanan sendiri sebelum melancarkan serangan. Momen itu berujung pada gol yang dicetak Guus Till pada menit ke-56.

Hamann menilai tindakan Salah dalam situasi tersebut tidak mencerminkan standar pemain sekelasnya. Ia menilai ada kelalaian dalam tugas dasar untuk membantu tim di fase bertahan. Kritik itu pun langsung disampaikan dalam sesi punditry.

"Ada titik di mana Anda harus mencadangkan pemain, bahkan pemain besar," ujar Hamann. Ia menambahkan bahwa Slot menghadapi pilihan sulit, yaitu mempertahankan Salah dan mengambil risiko, atau mencadangkannya demi keselamatan posisinya sebagai pelatih.

Ia juga menyebut tindakan Salah pada gol kedua PSV sebagai memalukan karena membiarkan pemain lawan melintas tanpa gangguan berarti. Hamann menegaskan bahwa situasi tersebut menjadi kesempatan bagi Slot untuk bertindak cepat.

Performa Salah musim ini sangat berbeda dibandingkan pencapaiannya musim lalu. Musim sebelumnya, ia bersinar dengan 29 gol dan 18 assist dalam 38 laga Liga Inggris.

Catatan tersebut menjadi bagian penting dari kesuksesan Liverpool di bawah Slot pada musim perdana sang pelatih.

Slot sebelumnya telah mengurangi tugas defensif Salah yang selama era Jurgen Klopp lebih dominan pada fase bertahan. Strategi itu berhasil pada musim 2024/2025 dan memberi dampak signifikan pada kontribusi ofensif Salah. Namun, pendekatan yang sama tampak tidak berjalan efektif musim ini.

Baik Liverpool maupun Salah kini menghadapi periode sulit yang menuntut evaluasi ulang dari sisi taktik maupun performa individu.