Surabaya (ANTARA) - Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) menggelar istighosah di Surabaya untuk mendoakan Nahdlatul Ulama (NU) agar memperkuat kepemimpinan organisasi, sekaligus memohon kebaikan bagi bangsa dan negara melalui kegiatan rutin yang diikuti kiai, santri, dan masyarakat.
Ketua Umum JKSN KH Asep Saifuddin Chalim di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, mengatakan kegiatan tersebut akan digelar sedikitnya sebulan sekali.
“Acara istighosah dan Shalat Hajat ini Insya Allah istiqomah untuk mendoakan bangsa, negara, dan NU, agar semakin baik kepemimpinannya,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah tersebut.
Dalam pesannya kepada warga NU, Kiai Asep menekankan pentingnya pembenahan orientasi kepengurusan NU.
Baca juga: Terbit surat edaran, Yahya Cholil Staquf tidak lagi jabat Ketum PBNU
“Kita mendoakan NU segera berbenah. Jangan para pengurus berebut komisaris atau mencari keuntungan tambang, tetapi kembali tulus mengawal Islam rahmatan lil alamin dan meningkatkan kesejahteraan umat,” ujar Kiai Asep yang juga Ketua Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) itu.
Pihaknya juga mendoakan para pemimpin nasional dan daerah agar tetap istiqomah memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan.
“Saya yakin Pak Prabowo tulus mengupayakan terwujudnya cita-cita luhur kemerdekaan. Kita doakan beliau istiqomah,” katanya.
Kiai Asep turut mendoakan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra, Bupati Serang Banten, serta para menteri yang memiliki kedekatan dengan lembaga pendidikan di bawah naungan Pesantren Amanatul Ummah.
Baca juga: Waketum PBNU: Jalan satu-satunya islah, bukan memperbesar konflik
Ia juga menyoroti tantangan sosial yang perlu diperangi bersama, termasuk praktik pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) “Pinjol dan judol memeras masyarakat miskin. Ini harus diperangi melalui dakwah dan pendidikan,” katanya.
Kiai Asep menegaskan istighosah ini menjadi ruang bersama untuk mendoakan, sekaligus menguatkan komitmen keumatan. “Kami mengajak orang-orang yang tulus untuk berdoa dan berupaya keras mewujudkan kesejahteraan serta tegaknya keadilan,” tuturnya.
Sebagaimana ramai diberitakan, saat ini sedang terjadi krisis kepemimpinan di NU buntut dari pemecatan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf oleh Rais Aam KH. Miftachul Akhyar.
Baca juga: Pimpinan PBNU nilai ultimatum Rais Aam soal Gus Yahya cacat prosedural
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
.png)


















