Pemerintah Israel akan membuka perbatasan Rafah yang berada di antara Gaza dan Mesir, Rabu (3/12). Mereka akan pula mengizinkan warga Palestina melintas di sana.
Pembukaan itu rencana akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Tapi, belum diketahui hari pasti pembukaannya.
“Sesuai dengan perjanjian gencatan senjata, penyeberangan Rafah akan dibuka dalam beberapa hari mendatang khusus untuk keluarnya penduduk dari Jalur Gaza ke Mesir," kata COGAT, badan kementerian pertahanan Israel yang mengawasi urusan sipil di wilayah Palestina, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.
COGAT menambahkan, perbatasan akan dibuka dengan pengawasan dari Uni Eropa. Mekanisme pembukaannya pun sama seperti awal 2025 lalu.
Kala itu Rafah sempat dibuka selama enam pekan pada Januari. Pembukaan merupakan bagian kesepakatan gencatan senjata saat itu.
Pembukaan Rafah masuk pada rencana perdamaian Palestina yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sejumlah badan PBB dan lembaga kemanusiaan juga terus mendesak pembukaan perbatasan tersebut.
Israel kala menutup perbatasan berdalih lokasi tersebut sebagai tempat yang digunakan untuk tujuan terorisme, salah satunya penyelundupan senjata masuk ke dalam Jalur Gaza.
Penutupan Rafah oleh Israel menuai kecaman luas dunia. Pasalnya, perbatasan Rafah adalah titik utama masuknya bantuan kemanusiaan berupa pangan sampai BBM.
.png)
2 days ago
3




















