Gaya Main Milan Dikritik: Pada Akhirnya, Allegri Akan Bernasib Seperti Mourinho

Liputan6.com, Jakarta Antonio Cassano kembali melontarkan kritik tajam kepada Massimiliano Allegri. Mantan striker Italia itu menyebut sang pelatih Milan berpotensi dilupakan layaknya Jose Mourinho.

Kritik tersebut muncul meski Milan tengah memimpin klasemen Serie A bersama Napoli. Menurut Cassano, gaya bermain Rossoneri saat ini sama sekali tidak mencerminkan identitas klub.

Milan sendiri baru sekali kalah musim ini dan terus menjaga konsistensi di papan atas. Namun, hasil itu tidak mengubah pandangan Cassano mengenai kualitas permainan tim.

Ia menyampaikan kritiknya dalam sebuah podcast, dengan penekanan pada permainan Milan di bawah Allegri yang dinilainya tidak sesuai sejarah klub.

Kali ini, keluhan Cassano semakin mempertegas ketidakpuasannya pada pendekatan taktik Max Allegri. Secara terbuka ia berkata:

“Ingat apa yang saya katakan tentang Mourinho sudah habis dan bahwa cepat atau lambat dia akan terlupakan. Hal yang sama akan terjadi pada Allegri," ungkap Cassano.

Pernyataan tersebut memperlihatkan betapa kerasnya penilaian Cassano terhadap dua pelatih tersebut. Ia melihat pola yang mirip, terutama dalam konteks perubahan reputasi seiring waktu. Kritiknya tidak hanya ditujukan pada hasil, tetapi juga pada perkembangan jangka panjang.

Komentar itu juga menjadi lanjutan dari sikap lama Cassano yang kerap menyuarakan ketidaksetujuan terhadap gaya kepelatihan tertentu. Ia menempatkan Allegri dalam daftar pelatih yang menurutnya tak menawarkan pertumbuhan permainan.

Cassano kemudian memperjelas apa yang ia maksud terkait filosofi permainan. Saat ini permainan Milan jauh dari identitas mereka sebagai klub top.

“Saya tidak bisa membayangkan Milan pada 2025 memainkan sepak bola yang mengerikan karena pelatihnya. Milan adalah sejarah, keindahan, estetika, dan kualitas," lanjut Cassano.

"Dan apa yang mereka lakukan? Semua duduk di depan penjaga gawang, tidak ada kedalaman, lalu Anda merebut bola, serangan balik, dan mencetak gol.”

Menurut Cassano, pendekatan seperti itu bertentangan dengan tradisi Rossoneri. Ia menilai Milan membutuhkan identitas permainan yang lebih progresif.

Kritik tersebut muncul di tengah laju positif klub yang mencatat delapan kemenangan dan empat hasil imbang di Liga Italia.

Sepanjang 13 pertandingan Serie A, Milan telah mencetak 19 gol dan kebobolan sembilan. Mereka hanya kalah sekali, yakni pada laga pembuka musim melawan Cremonese. Meski statistiknya solid, Cassano tetap mempertanyakan arah taktik tim di bawah Allegri.

Menariknya, Cassano sendiri pernah meraih satu-satunya Scudetto dalam kariernya justru bersama Allegri pada musim 2010/11. Namun, hal itu tidak mengurangi ketegasannya dalam menilai performa sang pelatih saat ini.

Milan akan kembali turun bermain pada Kamis besok dalam laga tandang Coppa Italia babak 16 besar melawan Lazio, sebuah ujian lanjutan bagi konsistensi tim di tengah kritik yang terus berdatangan.