Liputan6.com, Jakarta - Banjir bandang Sumatera yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik, tapi juga memicu berbagai masalah kesehatan, terutama penyakit kulit. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Makassar, dr. Idrianti Idrus, SpDVE, menyampaikan duka mendalam sekaligus peringatan penting terkait risiko kesehatan yang kini dihadapi para korban.
Perempuan yang akrab disapa Dokter Eche itu menjelaskan bahwa kondisi banjir membuat kulit lebih rentan mengalami gangguan. Lingkungan yang lembap, paparan air kotor, hingga sulitnya menjaga kebersihan diri menjadi faktor utama pemicu munculnya penyakit kulit.
"Penyakit kulit yang biasanya timbul adalah eksim, kutu air, kulit pecah-pecah, serta dermatitis venenata yang disebabkan oleh gigitan serangga," katanya saat ditemui di BSD, Tangerang Selatan pada Jumat, 5 Desember 2025.
Menurutnya, kondisi lingkungan yang basah juga membuat jamur lebih mudah berkembang di permukaan kulit. "Jamurnya akhirnya bisa memakan sel-sel kulit yang sehat," tambahnya.
Dalam situasi banjir, masyarakat kerap tidak dapat mandi secara teratur, sehingga potensi penyebaran kutu rambut maupun kutu badan ikut meningkat.
Air yang Kotor Mengandung Banyak Bakteri
Tak hanya itu, banjir juga membawa risiko jangkitan bakteri yang lebih besar. Hal ini terjadi karena banyak hewan atau benda lain yang terendam, sehingga air menjadi sangat tercemar.
"Air yang kotor itu bisa mengandung banyak sekali bakteri. Jadi, ada berbagai macam seperti prurigo nodularis atau kayak koreng-koreng," ujarnya.
Dokter Eche menjelaskan bahwa sebenarnya kulit manusia memiliki pertahanan alami seperti 'antibiotik' bawaan tubuh. Namun, daya tahan ini hanya bekerja optimal bila kulit dalam kondisi kering.
"Jika basah terus, imun tidak bisa bekerja maksimal. Jadi, biarkan dulu kering," ujarnya.
Di tengah banjir besar, menjaga kebersihan diri menjadi tantangan berat bagi masyarakat. Mereka lebih sering terpapar air dan sulit mendapatkan air bersih. Oleh sebab itu, pasokan sabun, air bersih, dan kebutuhan sanitasi lainnya menjadi sangat mendesak.
"Distribusi sabun dan penyaluran air bersih itu sangat penting. Supaya pasien-pasien itu tidak terlalu terdampak," katanya.
Bantuan Pembalut yang Harus Jadi Prioritas
Selain sabun, Dokter Eche menyoroti pentingnya bantuan pembalut bagi perempuan. Penggunaan pembalut yang tidak diganti dalam waktu lama karena keterbatasan akses air bersih dapat memicu infeksi dan jamur di area selangkangan.
"Pembalutnya dipakai terus bisa menjadi jamur di selangkangan. Atau infeksinya masuk ke dalam vagina, itu yang berbahaya," ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa salep-salep pertolongan pertama, seperti salep jamur dan anti peradangan, perlu disalurkan sebagai bantuan. PERDOSKI Makassar sendiri saat ini tengah menggalang donasi untuk dikirimkan ke wilayah terdampak.
"Kami lagi mengumpulkan duit, lalu kami kirimkan," pungkasnya.
.png)
10 hours ago
1
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5434872/original/049282900_1764993764-rizka.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5431507/original/088147500_1764740449-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5409669/original/016256700_1762868199-pexels-joris-neyt-512471-1337585.jpg)


















