Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan bahwa total ada 43 cagar budaya tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota yang terdampak bencana banjir dan longsor di wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
"Jadi total ada sekitar 43 yang terdampak," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan hasil pendataan, ia memerinci, bencana alam berdampak pada 34 cagar budaya di wilayah Provinsi Aceh, tujuh cagar budaya di wilayah Sumut, dan dua cagar budaya di wilayah Sumbar.
Menurut dia, cagar budaya yang terdampak banjir dan longsor ada yang mengalami kerusakan ringan, sedang, maupun parah.
Ia menyampaikan bahwa sejumlah cagar budaya di wilayah Aceh mengalami kerusakan sedang karena tergenang banjir, termasuk Makam Putroe Balee, Makam Sultan Ma'ruf Shah, Masjid Poteu Meureuhom, Makam Putroe Sani, Makam Daeng Mansur, Masjid Madinah, dan Masjid Teungku Pucok Krueng.
Menurut dia, banjir juga menggenangi makam dan masjid tua serta rumah adat di wilayah Aceh Tengah.
"Ini rumah adat Toweren di Aceh Tengah ini terendam banjir, ini cukup parah. Situs Loyang Ujung Karang ini juga terkena longsor di Aceh Tengah, cukup berat," katanya.
Cagar budaya di wilayah Sumut yang terdampak bencana, menurut dia, antara lain kediaman Tjong A Fie, Masjid Raya Al Osmani, Masjid Raya Al Mashun, Masjid Azizi, Masjid Sri Alam Dunia, Bagas Godang Sipirok, dan Bagas Godang Muaratais.
Ia menambahkan, Situs Bongal dan Jago-jago di Tapanuli Tengah sempat tergenang, tetapi genangannya sekarang sudah surut.
Di wilayah Sumbar, ia melanjutkan, rumah pahlawan nasional Rasuna Said terdampak banjir dan bagian Jalur Kereta Api Sawahlunto-Teluk Bayur di Kabupaten Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor.
Baca juga: Pemerintah kirim bantuan untuk korban bencana di Tapanuli Tengah
Baca juga: BPK Aceh studi kelayakan pemugaran situs sejarah benteng Inong Balee
Menteri Kebudayaan menyampaikan bahwa bencana alam di wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar berdampak pada 72 orang juru pelihara situs dan cagar budaya.
"Mereka ini yang di garda paling depan untuk memelihara situs dari hari ke hari, itu yang terdampak itu 72 orang, tapi 72 itu dalam keadaan sehat, tapi rumahnya kebanjiran, rusak, dan lain-lain," katanya.
Ia menyampaikan bahwa Kementerian Kebudayaan hingga saat ini telah menggalang dana Rp1,5 miliar untuk membantu penanganan dampak banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Menurut dia, dana tersebut akan disalurkan melalui Balai Pelestarian Kebudayaan di wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Baca juga: Korban jiwa akibat bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar capai 708
Baca juga: BNPB optimalkan penyaluran bantuan via jalur udara untuk warga Aceh
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
.png)



















